Selasa, 22 November 2011

Objek-Objek Wisata Di Sumatera Utara

Mejuah-Juah...!!
Horas..!!

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatera yang mana posisi Sumatera Utara terletak pada garis 1°-4° Lintang Utara dan 98°-100° Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan Nanggroe Aceh Darussalam, sebelah Timur berbatasan dengan Negara Malaysia di Selat Malaka, sebelah Selatan berbatasan denga Provinsi Riau dan Sumatera Barat dan di sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 71.680 km2, Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, Sumatera Utara memiliki kondisi wilayah yang khas yang mana terbentang Pegunungan Bukit Barisan yang membentang dari Utara hingga Selatan dan diapit oleh dua perairan yaitu Samudera Hindia dan Selat Malaka. Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatra Utara. Kota ini merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata. banyak sekali atraksi-atraksi yang ada di kota Medan. salah satunya yang masih terkenal adalah Becak Mesin. sampai saat ini becak Mesin masih banyak di kota Medan. Di propinsi Sumatra utara sangat banyak objek wisata yang sangat indah dan mungkin wajib anda kunjungi jika berkunjung ke propinsi ini.. cekidot gan!!!



Danau Toba



Danau Toba terletak di Medan- Sumtra Utara. Danau Toba adalah sebuah Danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Danau toba sendiri merupakan danau vulkanik yang terjadi saat ada ledakan gunung berapi pada 69.000 – 77.000 tahun lalu, diperkirakan juga sebagai salah satu ledakan gunung berapi terbesar di dunia. Setelah ledakan tersebut, terciptalah kaledra (cekungan pada tanah sesudah letusan vulkanik) yang kemudian terisi oleh air dan kita ketahui sebagai danau toba sekarang. Sampai saat ini Danau Toba merupakan objek yang paling banyak di minati oleh wisatawan.’

Sipinsur

Tempat ini masih bagian dari objek wisata danau toba. Sipinsur salah satu lokasi pandang danau toba yang sangat berkesan. Lokasi ini berada di Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbahas. Dapat ditempuh sekitar 45 menit dari bandara Silangit. Sepanjang jalan kita akan merasakan suasana sepi dengan penataan desa yang sederhana. Tidak ada kesan ada sebuah lokasi wisata pandang yang menakjubkan disana. Sekiatr 200 meter menuju lokasi kita akan melintasi pepohonan pinus membuat suasana semakin teduh. Hamparan lokasi pandang belum tertata rapi. Beda dengan lokasi terbang gentole di Hutaginjang Kabupaten Tapanuli Utara yang sudah diratakan rapi, bedanya di Hutaginjang tidak ditemukan pepohonan rindang sehingga kesannya gersang. Sipinsur cukup potensial dikelola menjadi tujuan wisata pandang danau toba dan bagi para photografher bila fasilitas dikembangkan. Keramahan terhadap lingkungan nampaknya belum dilakoni pelaku wisata di daerah itu. Banyak pepohonan ditempeli papan dengan beragam tulisan sehingga kesannya merusak lingkungan. Seogianya pesan kepada para pengunjung disediakan tempat khusus, tidak ditebar pada setiap pohon pinus. Dari Sipinsur anda dapat menuruni lereng bukit dengan seribuan anak tangga yang disediakan dari semen. Tangga ini dikabarkan terpanjang di Asia Tenggara. Kualitasnya sudah dapat ditebak. Pekerjaannya asal jadi, tidak nyaman dijalani. Pegangan dari besi yang disediakan di sisi kiri dan kanan tangga sudah copot dicuri penduduk.

Parapat



Parapat (disebut pula Prapat), adalah sebuah kota tujuan wisata di tepi Danau Toba tepatnya berada di wilayah Kabupaten Simalingun- Sumatra Utara, berjarak sekitar 48 km dari Kota Medan. Parapat menjadi salah satu titik persinggahan penting dari Jalan Raya Lintas Sumatra bagian barat yang menghubungkan Medan dengan padang.

Tomok



adalah sebuah desa kecil yang terletak di pesisir timur Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara. Dari Medan tempat ini membutuhkan waktu kurang lebih 4-5 Jam sampai di Parapat dengan mobil carteran atau bus antar kota. Ekstra satu jam lagi untuk menyeberang dari Ajibata ke Tomok. Desa ini sangat menggantungkan kehidupan para masyarakatnya pada bidang agraris, perdagangan dan pariwisata. Desa yang ukurannya tidak terlalu luas ini tampaknya sudah cukup mendapat pengaruh modernitas yang cukup besar di kalangan masyarakatnya. Hal ini terbukti dengan persandingan antara makam, gereja tua, becak motor dan kehidupan masyarakatnya yang cukup menguasai penggunaan bahasa Inggris pada saat bertemu dengan wisatawan asing.
Banyaknya makam dan benda-benda peninggalan zaman megalitik dan purba menjadikan lokasi ini sebagai salah satu situs kebudayaan Batak yang cukup terkenal di kalangan wisatawan. Lokasinya yang terletak tepat di tepi dermaga penghubung ke Parapat juga memudahkan para wisatawan mengunjungi tempat ini. Makam besar seperti Makam Raja Sidabutar dan keluarganya, Museum Batak, Patung Sigale-Gale, Batukursi Tomok, Patung Gajah, HKBP Resort Tomok dan gereja gereja yang sederhana memenuhi daerah ini. Ditambah pula dengan adanya resort yang berada di Tuk Tuk Siadong yang semakin mengukuhkan ddaerah ini menjadi tempat pariwisata.

Berastagi






Berastagi merupakan di dataran tinggi Karo. Berastagi berjarak sekitar 50-60 kilometer dari Kota Medan. Berastagi diapit oleh 2 gunung berapi aktif yaitu Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung. Di dekat Gunung Sibayak, terdapat pemandian mata air panas. Aktivitas ekonomi di Berastagi terpusat pada pasar sayur dan buah-buahan, dan pada pariwisata. Etnis yang dominan di daerah ini adalah Batak Karo Objek-objek wisata di Brastagi: Gundaling,Pasar Buah Berastagi, Danau Kawar, terletak di kaki gunung Sinabung

Tongging



Menjelajahi Tongging ibarat mengunjungi sebuah negeri impian. Ya.., demikianlah adanya yang tertangkap mata jika memasuki desa kecil yang terletak di sebelah utara Danau Toba ini. Tongging, selain dikaruniai tanah yang subur, juga dianugerahi panorama alam nan mempesona.

Jika Anda bukan warga Desa Tongging, maka Anda tak boleh sembarangan memasuki kawasan Tongging dan sekitarnya. Terlebih dulu Anda harus membayar tarif masuk yang telah disesuaikan. Alasannya, selain sebagai tempat pemukiman penduduk, Tongging juga merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Karo. Desa Tongging telah disejajarkan dengan objek wisata Air Terjun Sipiso-piso, yang letaknya tak berjauhan tapi masih terletak dalam satu kawasan yang berada di Kecamatan Merek itu.

Wajar, panorama alam di kawasan Tongging memang berbeda dengan daerah lain di Kabupaten Karo atau bahkan di kabupaten lainnya. Yang membuat desa dengan penghuni 400 kepala keluarga ini menarik, sebenarnya terletak pada pada lokasinya yang strategis. Berada di tepi Danau Toba, dengan jejeran perbukitan sehingga menarik minat orang yang pernah mengunjunginya untuk menetap di sana.

Air terjun Sipiso-piso




Air Terjun si Piso-Piso terletak tak jauh dari Desa Tongging. Masih dalam kecamatan yang sama. Jika Tongging berada di dataran rendah daerah Karo, maka sebaliknya Sipiso-piso berada tepat di atasnya. Dengan demikian, menjelajahi Tongging berarti juga menjelajahi Sipiso-piso. Keduanya tak dapat dipisahkan meski keduanya memilki nilai tersendiri. Wilayah Sipiso-piso merupakan daerah dataran tinggi yang asri. Air terjun Sipiso-piso dan Gunung Sipiso-piso menjadi hal yang berpengaruh dalam topografinya. Curam. Angin dari gunung dan danau menyatu behembus sepanjang hari menyertai setiap orang yang tinggal di dalamnya.Letak Air Terjun Sipiso-piso berada kira-kira sejauh 1 kilometer ke bawah dengan menapaki satu-persatu anak tangga beton. Ketika menuruni satu-persatu anak tangga akan terlihat pemandangan panorama danau yang mementang. sedangkan tepat di tepinya adalah Desa TonggingSelain lelahnya menapaki jalan menuju Air Terjun Sipiso-piso, juga terdapat Bukit Sipiso-piso (sekitar 1 kilometer dari air terjun), yang merupakan lokasi strategis untuk olahraga terjun payung. Olahraga ini dapat dilakukan dengan memulai penerjunan dari puncak Bukit Sipiso-piso dan mendarat di Desa Tongging, di tepi danau.

Sembahe



sembahe merupakan salah satu tempat wisata yang cukup diminati. Lokasinya yang tak begitu jauh dari Medan. Hanya berjarak sekitar 35 km diruas jalan Medan – Berastagi. Dengan waktu tempuhnya hanya sekitar 40 menit dengan mengendarai mobil. Lokasinya memang cukup nyaman. Terletak persis di daerah yang beriklim sejuk di kawasan Deliserdang, Kecamatan Sibolangit. Sembahe merupakan sebuah desa yang membentang di sepanjang jalan utama antara Medan-Berastagi . Desa itu dibelah aliran sungai yang mengalir deras. Memanjang berliku, berbatu. Sungai itulah yang menjadi tempat pemandian wisata alam Sungai Sembahe.

Bukit Lawang




Bukit Lawang adalah desa wisata kecil di bagian dari Sungai Bahorok di Sumatra Utara provinsi Indonesia . Terletak sekitar 86 kilometer sebelah utara-barat Medan. Bukit Lawang dikenal terbesar perlindungan hewan dari Orang utan Sumatra (sekitar 5.000 orangutan menempati area tersebut), dan juga jalur akses utama ke Taman Nasional Gunung Leuser dari sisi timur.Bukit Lawang pusat rehabilitasi orangutan didirikan pada tahun 1973. Tujuan utama adalah untuk melestarikan semakin berkurangnya populasi orangutan akibat perburuan, perdagangan dan deforestasi

Bahorok




Sungai Bahorol merupakan sungai yang berdekatan dengan bukit Lawang. Sungai ini banyak sekali di gunakan wisatawan utuk berarum jeram. Keindahan sungai ini sangat menarik.

Istana Maimoon




Istana Maimun menjadi tujuan wisata bukan hanya karena usianya yang tua, namun juga desain interiornya yang unik, memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu, dengan gaya Islam, Spanyol, India dan Italia. Istana Maimun merupakan salah satu bangunan terindah di Medan.

Masjid Raya Al Mashun



Masjid ini mulai dibangun tanggal 1 Rajab 1324H atau 21 Agustus 1906 dan selesai 10 Sept 1909 oleh Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Beberapa bahan dekorasi dibuat dari Italia dan Jerman serta konon dulunya menjadi satu bagian dengan komplek istana. Masjid yang dirancang oleh Dingemans dari Amsterdam (dengan bentuk yang simetris jika dilihat dari keempat sisinya) memiliki gaya yang diambil dari budaya Timur Tengah, India, dan Spanyol. Masjid dibangun dengan bentuk segi 8 (oktagonal) dan memiliki 4 sayap disetiap bagian selatan timur utara dan barat yang berbentuk seperti bangunan utama namun berukuran lebih kecil. Luas keseluruhan bangunan adalah 5.000 meter.Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan masjid kuno di timur tengah. disana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama (disebut sahn) dan empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh (disebut mugatha/suntuh). Hiasan di masjid ternyata bukan berupa kaligrafi melainkan ukiran bunga dan tumbuhan. dan berbeda dengan masjid lainnya, kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng. kubah berjumlah 5 buah, yang paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap. disetiap ujung kubah terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias.

Meriam Puntung



Meriam Puntung merupakan jelmaan dari Putri Hijau Aceh. konon katanya apabila kita menempelkan telinga kita ke dekat Meriam ini, akan terdengar suara bahwa Meriam ini sedang bernyanyi.

Kuil Shri Mariamman



Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan, Indonesia. Kuil ini dibangun pada tahun 1884 untuk memuja dewi Kali. Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling. Kuil yang menistanakan lima dewa, masing-masing Dewa Siwa, Wisnu, Ganesha, Dewi Durga (Kali), dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco, Lila Marimutu. Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram, yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura

Arung Jeram Sei Wampu



Arung jeram merupakan salah satu paket wisata petualang, atau dapat juga dikatakan sebagai wisata minat khusus. Sei Wampu adalah salah satu objek wisata tempat diadakannya kegiatan Arung Jeram dan berlokasi di Kecamatan Salapian, tepatnya di Desa marike sekitar 79 KM dari Medan.
Aktivitas arung jeram di Sei Wampu sudah lama dikenal oleh wisatawan mancanegara, belakangan ini Sei Wampu mulai ramai dikunjungi wisatawan domestic maupun mancanegara. Tamu-tamu wisatawan mancanegara sering dibawa untuk berarung jeram dilokasi ini. Itulah sebabnya wisata arung jeram di Sei Wampu dari tahun ke tahun terus berkembang, baik dari potensi segmen, potensi pasar serta bervariasinya rute pengarungan yang ditawarkan dalam bentuk paket, sehingga wisatawan dapat menetukan pilihan sesuai dengan minat dan motivasi, ketersediaan waktu dan tingkat belanja yang diinginkan Paket Petualangan Yaitu pengarungan dari Rih Tengah hingga Bahorok yang membutuhkan waktu 2 (dua) hari pengarungan. Tingkat kesulitan sungai yang dilalui berkisar antara tingkat III dan IV dengan pemandangan sisi sungai cukup indah. Paket Alam Membutuhkan 2 (dua) hari perjalanan dengan start di Muara Lau Tebah, tingkat kesulitan sungai tidak terlalu tinggi dan lama pengarungan sekitar 5 (lima) s/d 6 (enam) jam hingga jembatan Bahorok.

Pantai Biru



Objek wisata ini terletak di Desa Pamah Tambunan sekitar 8 Km dari ibukota Kecamatan Salapian atau 50 km dari kota Binjai. Tempat rekreasi ini disebut dengan Pemandian Pantai Biru karena aliran sungai yang jernih dan sejuk serta berwarna kebiru-biruan yang membuat bebatuan yang ada di dasar sungai tampak jelas. Pemandian alam sungai ini ramai dikunjungi terutama saat libur sekolah sebagai tempat rekreasi dengan hawa pegunungan. Lokasi ini juga cocok untuk dijadikan tempat berkemah khususnya bagi para remaja. Selain kesejukan airnya, disekitar pemandian ala mini terdapat sebuah gua yang oleh masyarakat setempat disebut dengan gua “alam liang”. Gua ini sering dimasuki oleh para pengunjung karena tidak berbahaya dan juga dijadikan sebagai tempat berteduh di waktu hujan. Pemandangan disekitar objek wisata ini masih alami, dimana kita juga bisa melihat sarang lebah bergantungan ditebing sungai yang diakui oleh masyarakat setempat tidak pernah kosong sejak 50 tahun yang lau, bahkan disaat banyak bisa mencapai lebih dari 10 sarang lebah. Keindahan dan kesejukan air sungai Piang, Pemandian Pantai Biru merupakan daya tarik utama objek wisata ini. Ditambah pula dengan adanya hiburan band atau keyboard pada saat hari libur dan hari besar, yang membuat pengunjungnya bertambah banyak.

Ekowisata Tangkahan




Kawasan Ekowisata Tangkahan berada di Kecamatan Batang Serangan. Hamparan hutan rimba yang menyelimuti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang menyimpan ribuan macam Flora serta berbagai jenis Fauna seperti Orang Utan, Harimau Sumatera, Kedih, gajah dan beberapa jenis burung langka yang dilindungi seperti Kuaw, Merak dan Enggang, menjadikan alam tangkahan begitu memukau dan mempesona. Terdapat juga fauna langka yang tetap dilestarikan seperti bunga bangkai raflesia yang mengundang wisatawan untuk mengunjungi tempat ini. Air sungai Batang Serangan yang banyak dihuni jenis-jenis ikan air tawar seperti jurung, sibarau, can-can dan lain-lain sangat menjanjikan sebagai tempat rekreasi memancing. Dilokasi ini juga telah tersedia 3 buah Cottage atau pondok wisata yang dibangun di kesunyian rimba kawasan ini. Bagi mereka yang berjiwa petualangan, objek ini sangat menantang untuk melakukan aktifitas tracking, Tubbing, camping atau ingin menikmati perjalanan di seputar kawasan dengan menunggang gajah. Di tempat ini juga kita dapat menjumpai dan menikmati air panas, air terjun serta gua-gua yang begitu fantastis. Ekowisata Tangkahan ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua. Lokasi yang berjarak sekitar 90 km dari kota Binjai memakan waktu tempuh sekitar 3 jam. Kawasan ini selalu menjadi tempat dilakukannya berbagai kegiatan-kegiatan seminar oleh beberapa LSM yang sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan. Itulah sebabnya upaya yang dilakukan masyarakat melalui Lembaga pariwisata Tangkahan, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) serta LSM Peduli Lingkungan telah menghasilkan penghargaan konservasi alam tingkat Nasional pada tahun 2006.

PANTAI CERMIN



Kini masyarakat Sumatera Utara dapat menikmati suasana pantai dengan fasilitas modern, layaknya seperti di Ancol. Ya inilah lokasi wisata kebanggaan Sergai: Pantai Cermin Theme Park. Pantai Cermin telah berubah. Itu yang mungkin anda ucapkan saat pertama kembali datang ke pantai ini. Kini tidak ada lagi lokasi wisata yang kumuh dan kotor. Namun yang tampak adalah deretan tempat santai yang rapi, tempat jajanan yang menarik dan tentunya aneka sarana permainan yang mengasyikkan. Ya, menikmati suasana pantai yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern kini tidak lagi menjadi impian. Kini pantai tidak hanya sekedar memberikan deburan ombak atau bermain pasir.
Di pantai Cermin Theme Park anda kini dapat menikmati kolam renang, jet ski, seluncur air, kayak, speed boat, banana boat atau lazy pool. Fasilitas modern ini akan terus dikembangkan hingga menjadi sebuah kawasan wisata yang lengkap dengan hotelnya. Selain itu ada juga mini zoo (taman hewan) yang berisikan berbagai jenis hewan. Kandang-kandang hewas ini tampak selalu bersih demikian juga dengan hewannya yang selalu dirawat dengan baik. Beberapa hewan yang ada diantaranya burung Merak, Kakatua Hitam, Parrot, Golden Phasant dan 50 jenis burung lainnya. Juga ada Rusa Tutul dan Kangguru Irian

Pantai Klang



Pantai Klang yang berada di Desa Naga Lawan kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Saat ini saja ribuan orang mengunjunginya di akhir pekan. Di pantai Klang kita dapat menikmati indahnya pemandangan pantai dengan pasirnya yang putih bagai kristal dan melihat deru ombak serta menikmati terpaan angina laut sehingga menghilangkan kepenatan. Kita juga dapat berkunjung ke sumur ajaib (sumur berkah) di sisi pantai. Di kawasan Pantai Klang tersedia pondok-pondok kecil bagi pengunjung, untuk dapat memakai pondok tersebut kita hanya membayar antara Rp 9-20 ribu, menurut ukuran besar pondok yang akan kita sewa. Sumur air tawar Daerah wisata ini juga dikenal dan dikunjungi karena adanya sebuah sumur air tawar. Sumur ini tidak berada jauh dari bibir pantai, hanya berjarak 90-an meter. Dengan kedalaman satu setengah meter sumur ini menjadi salah satu daya tarik pengunjung. Orang-orang sekitar dan para pengunjung menyebut sumur tersebut sebagai sumur ajaib atau sumur penyembuhan. Mereka percaya sumur tersebut memiliki khasiat untuk berbagai penyakit. Menurut keterangan dari masyarakat setempat dan para pengunjung yang hadir sumur itu dikatakan sumur ajaib karena hanya berjarak sekitar 90 meter dari laut dan kedalaman satu setengah meter tetapi rasa air yang berada dari dalam sumur tersebut tawar seperti air gunung dan tidak pernah habis atau kering walaupun setiap para pengunjung yang datang ke lokasi itu selalu membawa atau mengambil air dari sumur tersebut dengan memakai jerigen atau botol.

PANTAI SIALANG BUAH



Pantai Sialang Buah terletak di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu, berjarak 60 Km dari kota Medan atau 9 Km dari Sei Rampah (ibukota Kabupaten Serdang Bedagai) melewati rute Medan – Tebing Tinggi. Selain sebagai tempat rekreasi keluarga, Pantai Sialang Buah juga dikenal dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Oleh karena itu, banyak pengunjung yang datang kesini bukan hanya sekedar menikmati pemandangan alamnya yang menawan, tetapi juga membeli ikan-ikan laut segar.
Di pinggir pantai terdapat pondok-pondok santai dan warung makanan. Juga tersedia tempat penyewaan ban (pelampung) bagi pengunjung yang ingin berenang di pantai. Semilir angin yang sejuk membuat pengunjung betah bersantai di sini. Objek wisata ini ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun domestik pada hari libur. Pengunjung dapat membeli souvenir dari kulit kerang yang banyak di jual di pinggir pantai, sebagai oleh-oleh untuk di bawa pulang.

Danau Lau Kawar




KEINDAHAN Danau Lau Kawar seakan tenggelam dalam pesona Danau Toba yang menjadi andalan negeri ini. Dibandingkan dengan luas Danau Toba yang mencapai 1.265 kilometer persegi, luas Danau Lau Kawar yang hanya 200 hektar memang tak ada apa-apanya. Tetapi, Lau Kawar sebenarnya memiliki pesona tersendiri yang tidak kalah indahnya dibandingkan dengan Toba yang sudah mendunia.
JALAN berliku dan sempit menuju danau di ketinggian 1.425 meter di atas permukaan laut tersebut niscaya segera terlupakan. Keindahan segera mengusir kepenatan begitu sampai di tepian Danau Lau Kawar. Air danau yang bening dan tenang, serta udara yang sejuk, adalah sambutan pertama saat mencapai danau ini. Keindahan akan kian terasa saat berdiri di tepi danau.

Gunung Sibayak




Orang Batak Karo sering menyebut Gunung Sibayak dengan sebutan “Gunung Raja”. Sibayak berarti raja dalam bahasa Batak Karo. Gunung Sibayak, yang meletus terakhir kali pada tahun 1600, merupakan gunung vulkanik yang masih aktif mengeluarkan gumpalan asap dengan ketinggian hingga 2 km. Gumpalan asapnya berasal dari panas bumi dan berguna sebagai sumber energi listrik. Di Kabupaten Karo telah terdapat sebuah kawasan pembangkit tenaga uap di dekat Gunung Sibayak. Ketinggian gunung itu sekitar 2.094 m dari permukaan laut. Dari Desa Sibayak, terlihat jelas kondisi kawahnya yang agak landai (terlihat dari belakang kawasan pembangkit tenaga uap), yang kelihatannya seperti membelah gunung. Sekitar pukul 15:00 WIB, kabut mulai kelihatan di sekitar puncak gunung hingga ke bagian bawahnya, dan tidak lama kemudian, kabut mulai menyebar hingga ke Desa Semangat Gunung. Kondisi kabut seperti ini, sama dengan kondisi kabut yang ada di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah atau di Genting Highlands, Malaysia.

Lau sidebuk- debuk




Bila masyarakat di Sumatera Utara berbicara objek wisata tentang pemandian air panas, tak pelak lagi arah pembicaraan pasti menuju Taman Wisata Alam (TWA) Lau Sidebuk-Debuk. Objek wisata yang satu ini memang tidak asing lagi di telinga wisatawan.
Umumnya, mereka yang sudah berkunjung ke Berastagi sudah memiliki agenda wajib untuk singgah di objek wisata yang terletak di kaki Gunung Sibayak ini, yang berjarak 10 km dari Berastagi, lebih kurang 58 km arah Selatan Kota Medan dan memiliki ketinggian sekitar 2.100 km dari permukaan laut.
Mata air panas yang muncul melalui retakan dari aliran lava di daerah selatan lereng gunung api Sibayak ini dapat menyembuhkan penyakit kulit seperti penyakit eksim dan gatal-gatal yang sering dibuat sebagai pengganti mandi sauna. Bahkan penderita penyakit kulit menahun dan sulit disembuhkan, banyak yang mengaku kembali sehat setelah mandi dengan air belerang tersebut.
Pemandian air panas ini ramai dikunjungi wisatawan di hari libur nasional. Puncaknya, pada malam hari. Karena itu banyak diantara pengusaha yang membuka pemandiannya selama 24 jam, meski ada juga diantaranya membatasi waktu kunjungan hingga pukul 24.00 Wib.
Pada waktu–waktu tertentu, di lokasi ini ada kegiatan ritual yang acapkali dilakukan masyarakat penganut kepercayaan Kalak Sipemena (animisme-red), seperti erpangir ku lau (mandi ritual dengan air bunga-red). Menurut kepercayaan mereka, hal ini bertujuan untuk membersihkan diri dari roh–roh jahat dan “membuang” kesialan dari tubuh manusia.
Mereka menyebut air bunga dengan Lau Pangiren yang terdiri dari jeruk purut, rimo malem(jeruk biasa-red) dan bunga rampai. Sebelumnya, mereka lebih dulu memberikan persembahan seperti sesajen.
Hal ini bisa dilihat dengan ditemukannya sumur serta kotak-kotak kecil yang dipakai sebagai tempat pemujaan atau sesajen. Berdasarkan kepercayaan Kalak Sipemena, kawasan inimerupakan salah satu tempat suci dan keramat terbesar bagi penganut aliran kepercayaan orang Karo dan sering dijadikan wisata religi.
Gundaling Berastagi


foto


Air Terjun Efrata Samosir


foto

Taman Simalem Merek




Lapangan Bukit Kubu  berastagi



Pulau Asu Nias



sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7522354&page=2




1 komentar: